Emptiness

sepi… dunia ini sendiri
terdiam… jiwaku berhenti merasa


tiada bunyi bukan damai

tiada dosa bukan surga

sepi…

kosong…


tulang dan daging ini berdiri di sini

di persimpangan pasar dan peperangan

dingin`


gelap jiwa dan pandangan terus melayang

di dalam hitamnya angkasa

hampa.


hanya bisa saksikan
kehidupan di luar hidup.

22 November 2006

Comments

Anonymous said…





Anonymous said…
Memang, terkadang manusia di tengah keramaian dan kebisingan yang ada di dunia yg mobilitasnya tinggi ini, merasa kesepian.

Entah karena suasana hati yang keruh, patah hati atau pun kekecewaan terhadap suatu hal
kurenai said…
This comment has been removed by the author.
Anonymous said…
Rsanya ini yg gw paling ngerti kali ya mang..

Di persimpangan pasar n peperangan, diliat2 dari waktunya lo nulis, ni pasti masa2 lo lg eneg2nya ma nipon yg kae pasar n perang, ribet n kacau gitu kan?

Sori yaw kalo ngaco:p...

Popular posts from this blog

My Berlin

one more time

The Love in Between