.day

sepi… dunia ini sendiri terdiam… jiwaku berhenti merasa tiada bunyi bukan damai tiada dosa bukan surga sepi… kosong… tulang dan daging ini berdiri di sini di persimpangan pasar dan peperangan dingin` gelap jiwa dan pandangan terus melayang di dalam hitamnya angkasa hampa. hanya bisa saksikan kehidupan di luar hidup. 22 November 2006

dari terkapar kami keluar tegak berdiri sinar murni ditemu selagi perang dalam kedamaian putih pedang berselimutkan dada berasah… memaksa diri untuk berdiri dunia menerangi peperangan kosong guncang… serang… berai… berontak- bertahan- diasingkan… 06 November 2006

dia yang berdiri sendiri menempa mimpi yang melayang pergi rutin memburu hewan yang dianggap suci sgala peluru ditembakkan tanpa sasaran tidak ada jalan yang dipilih sendiri hanya mencerna target untuk diburu bukankah kita berdiri sendiri? 12 Maret 2006

It’s enough to understand di laut yang begitu sempit ini tempat kapal-kapal biasa melabuh kita semua menebar jangkar ketika karat pun bermunculan manusia bulan datang berbicara tentang harapan merubah keabadian tentang dunia yang bergoyang terombang-ambing… 26 February 2006

lihatlah… seorang anak laki-laki berdiri di sana di sebelah sebuah pohon besar tumbuh lurus dan tinggi tanpa cahaya. sekarang jalan tengah berubah angin telah bertiup untuk mengalahkan seekor naga dan memiliki 3 apel dalam hidupnya apa terlalu berlebihan? 31 january 2006

just another part... matahari, bulan, dan bintang sebatas angkasa saja mimpi ku berjibaku dengan sinarnya, kalbu meluncur hangat di selimut biru dan ternyata merajut jauh ke dalam bukan maksudku… merakit payung untuk berteduh melindungiku tuntun ku berjalan pulang bersama dalam halaman buku itu bersama ukiran jemari lemahnya berlalu dengan cahayanya… 20 January 2006